CEO Febriany Eddy juga menyampaikan laporannya di hadapan Presiden Jokowi dan para menteri. Menteri yang hadir adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pemaparan Febry juga disaksikan oleh dua kepala daerah, yakni Gubernur Sulawesi Selatan Amran Sulaiman dan Bupati Luwu Timur Budiman Hakim.
Febry juga memaparkan ekspansi perseroan ke dua provinsi lainnya, yakni Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Kedua proyek pengembangan tersebut telah diresmikan masing-masing pada Februari 2023 dan November 2022 silam. Menurut CEO PT Vale, kedua proyek juga selaras dengan visi pemerintah untuk mendorong konservasi dan pertambahan nilai untuk mineral yang ada di Indonesia.
Febry melanjutkan, pengembangan di Sulawesi Selatan, jika tidak ada kendala, akan diresmikan pada tahun ini.
Pada proyek pengembangan di tiga provinsi, PT Vale dan para mitra telah sepakat menerapkan komitmen ESG. Bagi PT Vale ESG bukan sekedar sebuah inisiatif, lebih dari itu ESG adalah jati diri dan perusahaan ingin membawa kemakmuran bagi semua orang.
“Kami percaya, bahwa tidak ada masa depan yang lebih baik tanpa pertambangan. Di sisi lain, tidak akan ada pertambangan jika tidak ada kepedulian terhadap masa depan. Konsistensi dari praktik pertambang berkelanjutan PT Vale telah mampu menarik investor global dari Ford, produsen kendaraan listrik – yang pertama kalinya berinvestasi di Indonesia — dan Huayou produsen baterai listrik, untuk berinvestasi di Indonesia,” ungkap Febriany Eddy.