JAKARTA, beritapalu | Permasalahan sampah semakin meningkat setiap tahunnya sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu negara maka tingkat aktivitas sosial ekonomi penduduknya akan semakin tinggi. Dampak nyata yang dirasakan secara langsung dari meningkatnya aktivitas sosial ekonomi adalah pencemaran sampah, salah satunya sampah plastik.
Nudge theory adalah suatu cara untuk mengubah perilaku individu dengan memberikan dorongan-dorongan persuasif dengan memberikan penekanan pada tiga aspek, yaitu psikologi, ekonomi, dan sosial. Konsep dorongan ini sesuai jika diterapkan dalam lingkup lingkungan, dengan penerapannya yang tidak mengikat pola perilaku individu seperti aturan dan larangan.
Pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai adalah langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menuju wacana Indonesia bebas plastik. Strategi untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai dapat dilakukan dengan berbagai cara. Penerapan nudge theory dapat menjadi salah satu alternatif baru untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Di 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan Permen LHK Nomor 75 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Peraturan tersebut bertujuan untuk melibatkan produsen agar ikut bertanggung jawab atas produksi kemasan mereka. Pengurangan sampah melalui produsen sebagai salah satu stakeholders merupakan satu dari banyak cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan sampah.
Selama 2023, IGES bekerja sama dengan ERIA, akan melakukan pilot project di berbagai negara ASEAN, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, yang bertujuan untuk mengurangi sampah mulai dari sampah plastik hingga makanan melalui pendekatan behavioural insight. CSEAS sebagai partner di Indonesia bekerjasama dan melakukan pilot di FISIP UI.
Dalam upaya untuk lebih fokus pada perubahan perilaku untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai, Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) telah menyelenggarakan seminar bertajuk “Strategi ‘Nudging’ untuk Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai” di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI di Depok, Rabu (15/3/2023)
Seminar dan Kick-Off Meeting di FISIP UI, menampilkan pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Dr Atsushi Watabe, Programme Director of Sustainable Consumption & Production in the Institute for Global Environmental Strategies (IGES), Dra. Jo. Kumala Dewi, M.Sc., Direktur Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ayako Mizuno, Programme Manager of Regional Knowledge Centre for Marine Plastic Debris (RKC-MPD) in the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Arisman, Direktur Eksekutif dari CSEAS, dan Nurul Isnaeni, PhD, Dosen Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
Tujuan utama dari seminar ini adalah untuk memberikan pengetahuan terkait nudge theory dalam penerapannya untuk mengurangi plastik sekali pakai, sekaligus upaya untuk menjalin kerjasama potensial dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik sekali pakai.
Seminar dilanjutkan dengan kick-off meeting sebagai tanda pembuka atas berjalannya program intervensi pengurangan plastik sekali pakai yang akan dilaksanakan di kantin FISIP UI.
“Tujuan pilot ini adalah bagaimana aplikasi behavior insight dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” kata Dr Atsushi dari IGES
Sementara Jo Kumala Dewi KLHK mengatakan, untuk mengatasi hal ini dapat dimulai dengan metode 3M yaitu Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal kecil, dan Mulai dari sekarang.
Seadngkan Arisman dari CSEAS mengatakan, dalam penerapan behaviour change, tidak hanya perilaku konsumen tetapi juga perilaku produsen.
“Mahasiswa sebagai pemangku kepentingan terbesar di kampus harus ikut serta dalam mengurangi permasalahan sampah plastic,” sebut dari UI.