MOROWALI, beritapalu | Proyek penambangan dan pengolahan nikel berbasis rendah karbon dan terintegrasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah senilai Rp35,7 triliun diresmikan dimulainya pembangunannya, Jumat (10/2) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Peresmian itu ditandai dengan penyekopan semen bersama oleh Menko Perekonomian Airlangga Hertanto dan Menko Perindustrian Agus Gumiwang Kartasamita, Gubernur Sulteng Rusdi Mastura, Bupati Morowali Taslim, Presiden Komisaris PT Vale Deshnee Naidoo, dan CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy.
“Ini adalah salah satu keberhasilan dari kebijakan hilirisasi yang dilakukan oleh pemerintah atas pengelolaan sumber daya kita,” kata Menko Airlangga saat memberikan sambutan.
Ia mengatakan, meski banyak negara yang menggugat termasuk World Trade Organziation (WTO), namun ia menegaskan, pemerintah akan tetap komitmen dengan kebijakan itu agar nilai tambah yang diperoleh bisa lebih maksimal.
CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy menyebutkan, proyek yang disebutnya sebagai Indonesia Growth Project (IGP) itu akan dikelola oleh PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) itu menelan investasi senilai Rp35,7 triliun hasil bentukannya Bersama Taiyuan Iron & Steel (Grup) Co. Ltd (Tisco) dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd (Xinhai).
Setidaknya kata Febriany, proyek yang mencakup dua wilayah di Morowali itu yakni di Desa Bohomotefe, Bungku Timur untuk proyek penambangan dan di Desa Sambalagi, Bungku Pesisir untuk proyek pengolahan atau smelter akan menyerap 15 ribu tenaga kerja pada periode konstruksi dan lima ribu tenaga kerja pada periode operasi.
“Tentu saja prioritasnya adalah tenaga kerja local”, tandas Febriany.
Ia berharap proyek ini sudah siap pada dua tahun mendatang agar kapasitas produksi sebesar 73 ribu ton per tahun dapat diwujudkan.
Bupati Morowali Taslim menyambut gembira dimulainya proyek IGP tersebut di wilayah administratifnya. Ia berharap, proyek itu akan makin mendorong peningkatan kesejahteraan hidup, terutama warga di sekitarnya.
Sementara itu, Gubernur Sulteng Rusdi Mastura yang juga hadir pada kegiatan itu beraharap agar proyek itu dapat selesai dengan cepat agar dampaknya terhadap masyarakat dapat segera dirasakan.
Tak itu saja, Gubernur Rusdi juga berharap agar pihaknya tidak jadi penonton saja dalam proyek tersebut, melainkan diikutsertakan, baik dalam peneyrapan tenaga kerja maupun dalam hal pelibatan UMKM.