PALU, beritapalu | Angka kecelakaan lalulintas (Lakalantas) selama 14 hari pelaksanaan Operasi Keselamatan Tinombala 2022 di Sulawesi tengah meningkat hingga 43 persen dibanding operasi yang sama di 2021 lalu.
Hasil itu diperoleh setelah dilakukan analisa dan evaluasi (Anev) terhadap keseluruhan kegiatan pada operasi yang mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif dan resmi berakhir pada Senin (14/3/2022) tersebut.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Didik Supranoto mengatakan, selain kenaikan angka lakalantas dari 28 kasus menjadi 40 kasus, korban meninggal dunia yang diakibatkan juga naik 60 persen dari lima menjadi delapan jiwa. Begitu pula terjadi kenaikan signifikan korban luka berat dari 11 orang menjadi 18 orang atau naik 64 persen di operasi tahun ini.
Sedangkan korban luka ringan tercatat kenaikan mencapai 58 persen dari 38 orang korban luka ringan menjadi 38 orang tahun ini.
Sementara untuk kegiatan polisi lalu lintas seperti pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol (turjawali) secara umum selama operasi keselamatan tinombala 2022 mengalami penurunan 10,79 persen dimana tahun ini terdapat 15.008 kegiatan dan tahun lalu 16.823 kegiatan.
Untuk kegiatan pembatasan mobilitas masyarakat telah dilaksanakan sebanyak 55.749 kegiatan, antara lain meliputi penegakkan prokes 14.479 kali, vaksinasi 22.995 kali, pengmanan vaksinasi 727 kali dan bakti sosial 17.548 kali.
“Dengan berakhirnya operasi keselamatan tinombala 2022, diharapkan kepada masyarakat agar dapat menciptakan kamseltibcar lantas yang kondusif di Provinsi Sulawesi Tengah dan tetap disiplin mematuhi prokes guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” harap Didik. (afd/*)