JAKARTA, beritapalu | Cargill Indonesia meluncrukan program Kampung Peduli Gizi yang dirancang untuk memperbaiki pasokan protein kepada masyarakat di Jawa dan Sulawesi.
Melalui program ini, Cargill akan mengeluarkan dana senilai Rp1,7 miliar untuk membangun tiga pusat pembelajaran terpadu di Magelang, Pasuruan, dan Sidrap untuk melatih sekitar 1.000 peternak tentang produksi telur (perternakan ayam petelur), dan telur dari ketiga pusat pelatihan ini akan diberikan kepada 3.000 masyarakat setempat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi asupan protein saat pandemi COVID-19.
Cargill akan bekerjasama dengan Cempaka Foundation, PINSAR Petelur Nasional Magelang, dan LOC Makasar untuk melaksanakan modul-modul pelatihan yang juga merupakan salah satu aksi dari respon cepat tanggap perusahaan terhadap COVID-19 di Indonesia untuk memperbaiki taraf kehidupan masyarakat setempat.
Cargill juga telah memberikan donasi senilai 1,6 Juta USD dalam bentuk penyediaan stok sembako, alat kesehatan dan obat-obatan untuk membantu masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam menghadapi pandemi hingga saat ini.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan inisiatif Cargill Indonesia melalui Cempaka Foundation dalam membantu memperkuat pemberdayaan masyarakat setempat, khususnya para peternak, sehingga dapat lebih maksimal dalam mengelola peternakan ayam petelur,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nasrullah, Rabu (13/10/2021).
Ia mengatakan, selama pandemi, rantai pasokan protein mengalami keterhambatan yang mana sangat berdampak kepada peternak, masyarakat, dan perekonomian. Oleh karena itu, program seperti ini sangat penting karena dapat meningkatkan keahlian dan kecakapan para peternak dalam mengelola perternakan mereka, meningkatkan produktivitas peternakan, meningkatkan efisiensi, menjaga pasokan protein, dan meningkatkan taraf kehidupan mereka,
Pada masing-masing pusat pelatihan, peternak setempat akan memperoleh beragam pengetahuan yang terdapat di dalam modul pelatihan, seperti pengetahuan tentang manajemen produksi telur, serta manajemen nutrisi dan kesehatan pada peternakan ayam petelur, termasuk langkah-langkah biosekuriti.
Tidak hanya untuk peternak, pusat pelatihan ini juga terbuka untuk para mahasiswa yang ingin belajar mengenai peternakan ayam petelur. Selain sebagai sarana edukasi, pusat pembelajaran ini juga akan turut berperan sebagai sumber penyediaan pasokan protein untuk masyarakat. Tiga ribu kilogram telur yang dihasilkan dari ketiga pusat pelatihan, akan diberikan kepada masyarakat setempat.
“Kami sangat senang dipilih Cargill menjadi salah satu bagian dari Kampung Peduli Gizi, sebuah program yang dibuat untuk memberikan dukungan kepada peternak ayam petelur skala kecil sehingga mereka dapat mengelola peternakannya dan memungkinkan mereka untuk memiliki pendapatan yang berkelanjutan,” sebut Direktur Cempaka Foundation Sarifudin Lathif.
“Saya berterima kasih kepada PT Cargill Indonesia dan Yayasan Cempaka dalam program ini yang bertujuan untuk memperbaiki manajemen dan meningkatkan kualitas pengetahuan peternak ayam petelur, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas telur yang akan berdampak pada kesejahteraan peternak. Kami siap bersinergi dengan pemerintah dalam menanggulangi stunting melalui pemenuhan kebutuhan gizi harian dengan mengonsumsi telur,” kata Ketua LOC Sulawesi Kassman Malik.
Kampung Peduli Gizi berfokus pada pemenuhan pasokan protein untuk masyarakat yang membutuhkan, meningkatkan kecakapan peternak akan beragam keahlian yang dibutuhkan, dan membuka peluang usaha bagi pemuda setempat yang berniat membuat peternakan mereka sendiri.
“Cargill berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat. Kami yakin Cargill dapat membantu peternakan ayam petelur dan masyarakat untuk berkembang dengan bekerja sama dengan mitra dan masyarakat melalui program Kampung Peduli Gizi dan kami juga sangat bersyukur karena menjadi bagian dari program ini,” imbuh Managing Director of Cargill Animal Nutrition, Malaysia & Indonesia, Max, Park, (afd/*)