PALU, beritapalu | Puluhan prajurit TNI AD dibantu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) melakukan aksi bersih-bersih di kawasan Pantai Talise, Jumat (23/7/2021) pagi.
Aksi itu adalah salah satu bentuk kepedulian TNI AD yang dimotori oleh alumni Akademi Militer (Akmil) angkatan 1991 yang saat ini sedang bertugas di wilayah Sulawesi Tengah.
“Aksi bersih-bersih ini merupakan salah satu wujud kepedulian TNI terhadap kebersihan dan lingkungan. Ini sekaligus sebagai bentuk terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada kami di militer,” ujar Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid makruf yang juga salah seorang alumni Akmil 1991 yang bertugas di Palu.
Selain aksi bersih-bersih di kawasan pantai, juga digelar anjangsana ke Huntara Kampung Lere, donor darah, bantuan sosial bagi penyandang cacat akibat bencana September 2018 lalu. Rangkaian kegiatan tersebut dibingkai dengan nama Bhadar 91 (Bhakti Tidar 1991).
Aksi sosial Bhadar 91 itu juga dhadiri Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Sulteng Brigjen TNI Andi Candra dan Kepala Operasi BIN Daerah Sulteng Kolonel KavAbdul Rachman yang kesemuanya adalah alumni Akmil 1991.
“Para penyintas bencana Sulteng sampai saat ini masih berdiam di huntara, tak cuma itu mereka juga pasti terdampak oleh pandemi COVID-19. Olehnya dalam semarak 30 Tahun Bhakti Tidar 91, Reuni Akmil 91 kami menggelar bakti sosial untuk membantu meringankan beban mereka. Kami memberikan bantuan bahan-bahan pokok untuk komsumsi mereka sehari-hari. Semoga itu bermanfaat,” ujar Farid Makruf.
Di huntara Kampung Lere di Jalan Diponegoro sebanyak 120 keluarga mendapat bantuan sosial masing-masing 5 kilogram beras, gula, minyak goreng dan air mineral.
Adapun di Rumah Singgah Difabel di Jalan Tamako, Palu Barat, sebanyak 65 anak-anak dan orang dewasa penyandang cacat dan juga penyintas bencana Sulteng mendapat bantuan serupa.
“Hari ini Bhadar 91, menggenapi tiga puluh tahun atau tiga dekade pengabdiannya pada negara ini. Olehnya sebagai bentuk rasa syukur, kami memberikan bantuan kepada para penyintas bencana Sulteng di huntara Kampung Lere dan juga para penyandang cacat di Rumah Singgah Difabel. Insya Allah ini bermanfaat buat mereka,” tambah Andi Candra.
Nurhayati, penyintas bencana tsunami dari Kampung Lere, menyatakan terima kasihnya atas bantuan ini. Ia mengaku sudah tiga tahun menetap di huntara.
“Kami menyampaikan terima kasih untuk Bhadar 91 yang hari datang meringankan beban kami sehari-hari. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi ada di antara kami yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19. Terima kasih kami ucapkan. Semoga bapak-bapak tentara yang datang ini selalu diberi kesehataan dan rezeki oleh Allah SWT,” ungkap perempuan yang mengaku sudah tiga tahun menanti hunian tetap dari pemerintah pascabencana hampir tiga tahun lalu itu.
Sri Dewi Santiana, salah seorang penanggung jawab di Rumah Singgah Difabel di Jalan Tamako, Palu Barat juga mengatakan hal serupa.
“Insya Allah kebaikan bapak-bapak tentara ini akan dibalas kebaikan pula oleh Allah SWT,” doanya.
Aksi sosial ini melibatkan pula Persit Kartika Chandra Kirana Korem 132 Tadulako, Resimen Mahasiswa Batalyon 251 Wiratama Universitas Tadulako dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palu.(afd/*)