PALU, beritapalu | Angka penderita stunting di Kota Palu yang masih mencapai 22 persen mendorong Pemkot Palu untuk melakukan intervensi. Namun intervensi itu tidak lagi dalam aspek gizi, melainkan dengan ketersediaan air bersih.
Wali Kota Palu diwakili Sekkot Palu, Irmayanti pada rapat koordinasi bersama sejumlah OPD teknis di Ruang Rapat Bantaya Kantor Wali Kota Palu, Kamis (18/7/2024) menegaskan, program-program terkait penanganan stunting di beberapa OPD, seperti DP2KB, Dinas Perkim, Dinas PU, Dinkes, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan selama ini sudah dilakukan, namun masih memerlukan intervensi agar target penurunan stunting di Kota Palu sebesar 8 persen bisa dicapai.
Pada rapat itu Sekkot Irmayanti mengungkap, beberapa hari lalu pihaknya menerima surat dari Kodim 1306/Kota Palu yang intinya bermaksud mengambil bagian untuk ikut serta dalam percepatan penurunan stunting di Palu
“Mereka (Kodim 1306/Kota Palu, red) akan membantu Pemerintah Kota Palu dalam penyediaan air bersih,” ungkap Sekkot.
Menurut Sekkot, air bersih juga merupakan kebutuhan dasar dan masih ada masyarakat Kota Palu yang belum mendapatkan fasilitas air bersih secara layak, sehingga ini penting untuk didiskusikan.
“Kita berharap seluruh masyarakat Kota Palu di wilayah mana saja yang sulit untuk dijangkau, ini kita pastikan kebutuhan mereka terpenuhi, termasuk air bersih,” harap Sekkot.
Sekkot menambahkan, kerjasama ini sangat baik, karena menjalankan program, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan dari semua pihak, termasuk TNI dan pihak-pihak lainnya.
Sebelumnya di awal rapat, secara khusus Irmayanti menyampaikan permohonan maaf Wakil Wali Kota Palu dan Wakil Wali Kota dr. Reny A. Lamadjido selaku penanggungjawab stunting di Kota Paluyang berhalangan hadir dalam rapat kali ini. (afd/imr/*)