Dorong Kesadaran Finansial, OJK Sulteng Kick-Off Bulan Literasi Keuangan
PALU, beritapalu | Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah resmi memulai rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025, sebuah kampanye nasional yang bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata, khususnya di Sulawesi Tengah.
Sebagai langkah awal, OJK Sulteng menggelar Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Palu, mengusung tema “Save Smart, Live Better”, Rabu (28/5/2025). Bertempat di Gedung Workshop Bank Sulteng, acara ini dihadiri lebih dari 280 anggota TP-PKK, menandai pentingnya peran perempuan dan ibu rumah tangga dalam ekosistem keuangan keluarga.
Kepala Kantor OJK Sulteng, Bonny Hardi Putra, menegaskan bahwa ibu rumah tangga memiliki peran sentral dalam keuangan keluarga.
“Ibu rumah tangga adalah Menteri Keuangan di rumah. Mereka harus memiliki kecakapan dalam mengelola keuangan serta mengenali lembaga jasa keuangan yang legal dan terpercaya. Minimnya literasi keuangan bisa berdampak fatal, mulai dari gaya hidup konsumtif hingga terjebak investasi bodong atau pinjaman online ilegal,” ujarnya.
Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, mengapresiasi inisiatif OJK dalam menghadirkan edukasi finansial yang langsung menyasar perempuan dan ibu rumah tangga.
“Ketika perempuan cerdas finansial, kesejahteraan keluarga lebih mudah tercapai. Dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa terhindar dari jeratan hutang tidak sehat dan menciptakan keluarga yang lebih tangguh secara ekonomi,” ungkapnya.
Ia juga berkomitmen memperluas kerja sama agar kegiatan serupa dapat menjangkau seluruh kelurahan di Kota Palu serta wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, guna memperkuat kesejahteraan masyarakat.
Peluncuran BLK 2025 ini menjadi titik awal bagi KOJK Sulteng dalam mendorong sinergi antar pemangku kepentingan, serta memperkuat kesadaran finansial masyarakat Sulawesi Tengah.
Dengan edukasi yang berkelanjutan, diharapkan literasi keuangan semakin meningkat, sehingga masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola pendapatan, berinvestasi, dan menghindari risiko finansial. (afd/*)