Kopda Yance, Prajurit yang Hadir di Tengah Gempuran Banjir

PALU, beritapalu | Hujan deras yang mengguyur Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, sejak Jumat (25/4/2025) sore hari hingga malam telah mengubah genangan air menjadi banjir yang mengepung pemukiman.
Di tengah kegelisahan warga yang berjuang menyelamatkan barang-barang mereka, sosok Kopral Dua Yance, Babinsa Kelurahan Duyu, Koramil-01/Palu Barat, Kodim 1306/Kota Palu, muncul membawa membantu warga. Dengan seragam loreng yang basah oleh hujan, ia menjadi simbol harapan bagi warga yang membutuhkan pertolongan.
Saat air mulai masuk ke rumah-rumah, ketinggiannya mencapai paha orang dewasa. Sebagian warga memilih mengungsi, sementara sebagian lainnya tetap bertahan. Namun, Kopda Yance memilih jalan berbeda. Ia menyisir setiap sudut wilayah, mengetuk pintu satu per satu, memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
Dalam jibakunya, ia menemukan Indo Asse, seorang nenek berusia 80 tahun yang terbaring lemah di sudut rumahnya. Tubuh ringkih Indo Asse hampir tak berdaya menghadapi kepungan air, sementara tidak ada anggota keluarga yang bisa membawanya pergi.
Tanpa ragu, Kopda Yance membungkuk, menggendong Indo Asse seolah menggendong ibunya sendiri. Langkahnya menerobos arus deras air, membawa sang nenek ke tempat aman. Di tengah banjir itu, seorang tentara menjadi penyelamat hidup seseorang.
Menurut Lurah Duyu, Erni, aksi heroik ini bukanlah yang pertama dilakukan Kopda Yance. “Beliau selalu sigap. Gercep kalau ada masalah di wilayah. Warga merasa terlindungi karena tahu beliau ada,” katanya.
Hingga larut malam, Kopda Yance masih berjibaku, kali ini dengan gorong-gorong yang tersumbat tumpukan sampah. Dengan tangan yang kotor dan tubuh yang basah, ia mengangkat satu per satu sampah yang menghambat aliran air. Setelah usahanya, air mulai surut, membawa kelegaan bagi warga. Bagi Yance, senyumnya tetap mengembang meski tubuhnya lelah—karena ia tahu, malam itu, rumah-rumah kembali aman dari luapan banjir.
Kopda Yance adalah gambaran nyata dari seorang prajurit yang menghayati sumpahnya untuk selalu melindungi rakyat. Ia tidak hanya bertindak sebagai tentara, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan yang hadir saat rakyatnya membutuhkan.
Aksinya mengajarkan bahwa kekuatan seorang pemimpin tidak hanya datang dari kewenangan, melainkan dari kehadiran dan tindakan nyata. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang kadang melupakan esensi kemanusiaan, sosok seperti Kopda Yance menjadi pengingat bahwa kebaikan masih ada.
Seperti hujan yang telah reda, aksi Yance menjadi cahaya yang menenangkan hati warga Duyu. Karena bagi prajurit seperti dia, melayani rakyat bukan hanya tugas, melainkan panggilan jiwa. (afd)