PALU, beritapalu | Karsa Institute bersama Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako (Untad) menggelar dialog bertajuk Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau di salah satu hotel di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (15/11/2024).
Ketua Panitia, Edhy Wicaksono dalam laporannya mengatakan, dialog itu sengaja dipilih setelah mencermati fenomena pembangunan terutama di provinsi Sulawesi Tengah.
“Inisiatif ini lahir dari fenomena tersebut. Pertumbuhan ekonomi kita di Sulteng cukup tinggi, tapi tidak semua masyarakat kita menikmatinya. Dialog ini diharapkan dapat meningkatkan diskursus tentang pembangunan berkelanjutan di Sulteng,” kata Edy.
Dialog itu dibuka Dekan Fakultas Kehutanan Untad, Prof Galor dan menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Fakultas Pertanian Untad, Prof Ahlis Djirimu dan Ass Prof Nur Sangadji. Direktur Eksekutif WALHI Sulteng, Sunardi juga menjadi narasumber di dialog tersebut.
Dekan Fakutas Kehutanan Untad, Prof Galor dalam sambutan pembukanya menyatakan harapannya agar dialog tersebut dapat menghasilkan rumusan yang kuat untuk menguatkan komitmen mewujudkan pembangunan di Sulteng yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.
Dialog itu tidak hanya menampilkan para akademisi dan praktisi tetapi juga para tim pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng. Kehadiran tim Paslon itu disebut sebagai momentum untuk menelisik kebijakan pembangunan berkelanjutan yang akan diterapkan bagi para pasangan calon.
Sayangnya kata Edhy Wicaksono lagi, dari tiga pasangan calon yang diundang hadir pada dialog tersebut, hanya satu tim paslon yang mengonfirmasi kehadirannya, yakni tim paslon nomor urut 1, Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri dan diwakili oleh Alimuddin Paada.
“Pasangan nomor urut dua dan tiga tidak bisa hadir karena timnya berada di luar kota,” beber Edy.
Sementara itu, suasana dialog berlangsung hangat. Para peserta cukup antusias mengikuti setiap paparan nara sumber pada sesi dialog yang dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan. Namun keterbatasan waktu menjadikan dialog tersebut berlangsung cukup singkat.
Ketua Panitia yang juga menjadi salah satu direktur di Karsa Intitute, Edhy Wicaksono mengatakan, dialog itu tidak berakhir sampai di sini saja, namun akan ditindaklanjuti dengan berbagai aksi ke depan. (afd)