PALU, beritapalu | Otoritas Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menggelar simulasi penanggulangan keadaan darurat berskala penuh, Kamis (14/11/2024). Simulasi itu dilakukan dengan menghadirkan replika pesawat Maleo Air yang terbakar akibat cross wind bersama sejumlah penumpang yang berada di dalamnya.
Simulasi itu melibatkan seluruh anggota komite penanggulangan darurat yang mencakup lintas instansi mulai dari pihak bandara sendiri, Dinas Perhubungan, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Polri, dan seluruh angkatan TNI.
“Latihan tersebut memberikan pengalaman bagi anggota komite yang tidak terbiasa bekerja di lingkungan bandara, sehingga mendapat pengetahuan, memperkuat kemampuan dalam penanganan darurat ,” kata Kepala Bandara Mutiara Sis-Aljufri Palu Rudi Richardo usai kegiatan pelatihan penanggulangan keadaan darurat itu.
Latihan tersebut dilakukan guna menambah pengetahuan penanganan darurat dan menguji kemampuan serta kesigapan seluruh anggota komite penanggulangan darurat bandara.
“Berkaitan dengan fungsi koordinasi, komunikasi dan komando supaya selalu siap, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun fasilitas dan dokumen airport emergency plan,” ucapnya.
Sesuai standar, latihan seperti itu harus dilakukan minimal sekali dalam dua tahun sebagai bagian dari evaluasi untuk menguji standar dan prosedur operasi yang sudah ditetapkan.
“Latihan seperti ini penting untuk mengevaluasi seberapa siap personel/anggota menghadapi situasi darurat. Kami ingin memastikan bahwa koordinasi antara seluruh unit dari petugas pemadam kebakaran, tenaga medis, hingga petugas bandara bisa berjalan cepat dan efektif,” ujarnya.
Menurut Rudi, simulasi yang dilaksanakan merupakan kesempatan untuk mengecek kesiapan semua peralatan yang digunakan, mulai dari kendaraan pemadam kebakaran, alat penyelamatan, hingga perlengkapan medis.
Dia memastikan semua alat dan prosedur dalam latihan tersebut sudah disesuaikan dengan standar keselamatan yang ditetapkan.
“Kesiapan ini jadi bentuk tanggung jawab kami kepada para penumpang dan masyarakat serta memperkuat kesiapan teknis, latihan itu juga memberi kesempatan untuk membangun kekompakan dan koordinasi antarpihak,” kata dia.
“Pelatihan ini merupakan kesempatan penting bagi kita untuk menilai kesiapan dan memperkuat koordinasi dalam menghadapi berbagai skenario darurat di bandara,” ujar Rudi Richardo.
Pjs. Wali Kota Palu diwakili Asisten Bidang Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Palu, dr. Husaema juga ikut hadir pada simulasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara, Rasud Muhammad, menekankan pentingnya latihan ini sebagai alat evaluasi untuk memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi situasi darurat.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarainstansi dan Bandara Mutiara Sis Aljufri sebagai bentuk sinergi antara TNI dan berbagai instansi terkait demi keselamatan publik di sektor penerbangan.
Latihan ini menunjukkan komitmen Bandara Mutiara Sis Aljufri beserta seluruh mitra terkait dalam mewujudkan keamanan penerbangan yang maksimal.