PALU, beritapalu | Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Bank Indonesia Sharing Informasi dan Kebijakan (BISIK) Goes to Campus di Aduitorium Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Senin (11/11/2024).
Acara yang juga dihadiri Pjs. Wali Kota Palu diwakili Asisten Bidang Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Palu, dr. Husaema itu diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain; UIN Best Talent, Welcoming Speech & Simbolis, Penyerahan Bantuan UKT, dan Talk show BISIK & Games.
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulteng memenuhi auditorium tersebut. Puncaknya ketika digelar talkshow Bincang Asik yang menghadirkan Guru Besar Manajemen Universitas Indonesia, Prof Rhenald Khasali yang didampingi Kepala BI Sulteng, Rony Hartawan dan Dosen Universitas Tadulako, Prof Nur Sangadji.
Rektor UIN Datokarama Palu, Prof Lukman S Taher pada sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada BI Sulteng atas inisiatif menyelenggarakan talkshow bertema Membumikan Generasi Emas ini.
Rektor Prof Lukman mengatakan, bonus demografi yang diprediksi akan dicapai Indonesia pada tahun 2045, dinilai sangat relevan bagi mahasiswa dan generasi muda di mana pada momentum itu akan menjadi momentum sejarah yang penting bagi Indonesia.
“Pada tahun tersebut, sekitar 70% dari total populasi Indonesia diproyeksikan akan berada pada usia produktif, yang sebagian besar merupakan kaum muda. Ini adalah bonus demografi luar biasa yang menjadi peluang sekaligus tantangan bagi bangsa kita,” ucapnya.
Bonus demografi pada 2045 juga menandai satu abad perjalanan Indonesia sebagai sebuah negara. Dalam konteks ini, Indonesia diharapkan dapat memaksimalkan potensi generasi mudanya untuk berperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan bangsa.
Talkshow tersebut disebutnya menjadi bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi tantangan dan peluang tersebut.
Kepala Perwakilan BI Sulteng, Rony Hartawan dalam paparannya menyebut tantangan dan peluang bagi generasi Z ke depan. Ia menyatakan, peluang itu sangat terbuka sepanjang anak muda itu sendiri mau dan berusaha meraihnya dengan memanfaatkan lompatan-lompatan teknologi saat ini.
Prof Rhenald Khasali bahkan mempertontonkan timeline inovasi teknologi yangmengantar peradaban manusia makin maju, mulai dari sistem pertanian yang konvensional hingga mengubah padang gurun yang tandus menjadi lahan pertanian yang subur.
Teknologi katanya akan terus mengalami lompatan-lompatan dan itu hanya bisa dilakukan oleh generasi yang mau belajar dan mengembangkan dirinya. Caranya kunci Prof Rhenald, dengan banyak membaca, membuka jendela pikiran. Ia berharap generasi muda saat ini bukanlah generasi ‘Strawberry’ yang selalu bangun siang di setiap harinya. (afd/imr/*)