JAKARTA, beritapalu | Perubahan iklim, digitalisasi, dan perdamaian global adalah topik dari tiga komik yang memenangkan kompetisi komik yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIC) Jakarta, bekerja sama dengan Bumilangit, sebuah perusahaan hiburan di Indonesia yang menampilkan super hero Indonesia dalam komik dan film mereka untuk memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 24 Oktober.
Kompetisi Komik “Menggambar Masa Depan” mendorong kaum muda Indonesia untuk menggunakan komik sebagai media untuk mengekspresikan pemikiran mereka tentang tantangan global. Dengan pahlawan super Bumilangit sebagai inspirasi, para peserta secara kreatif mengeksplorasi isu-isu yang paling penting bagi generasi mereka.
Miklos Gaspar, Direktur UNIC, menekankan pentingnya keterlibatan pemuda melalui platform kreatif: “Pemuda bukan hanya pemimpin masa depan, tetapi mereka sudah memberikan perbedaan hari ini. Inisiatif seperti kompetisi komik memberikan platform bagi kaum muda untuk secara kreatif terlibat dengan tantangan dunia, memungkinkan mereka mengekspresikan ide-ide mereka dan membayangkan solusi-solusi inovatif. UNIC dan mitra kami memperkuat suara-suara ini, karena mereka memegang kunci menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan damai.”
Untuk memberikan penghargaan kepada para pemenang dan mengadakan diskusi tentang tantangan global dan potensi solusinya, UNIC dan United Nations Association Indonesia, NGO untuk anak muda yang mengkampanyekan issue-issue penting PBB (UNAI) menyelenggarakan perayaan Hari PBB 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, hari ini.
Acara tersebut melibatkan masyarakat melalui berbagai kegiatan interaktif dan diskusi tentang perubahan iklim, pemuda dan inovasi digital, serta kerja sama global dan perdamaian. Inti dari diskusi tersebut adalah Pact for the Future, sebuah perjanjian global baru yang diadopsi oleh Negara-Negara Anggota PBB bulan lalu, yang merupakan deklarasi penting untuk mengambil tindakan konkret menuju dunia yang lebih damai dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Para pemenang kompetisi menampilkan bakat mereka. Oei Alice Zita Kusuma (20) dari Jakarta Barat, menggambarkan Sri Asih yang memerangi kejahatan di kota yang dilanda banjir dan sampah, menyoroti isu mendesak terkait perubahan iklim dan polusi. Mischa Sultana Salwa (16) dari Jakarta Selatan, fokus pada pemuda dan digitalisasi, mengeksplorasi baik manfaat maupun kekurangan dari penggunaan teknologi dengan Virgo yang mendorong penggunaan yang bertanggung jawab. Ashley Maryam (20) juga dari Jakarta Selatan, mengangkat tema perdamaian global, menampilkan Si Buta, Sri Asih, dan Virgo yang bekerja sama untuk mempromosikan kerja sama dan peran semua orang dalam membangun dunia yang damai.
Agung Rachmawan, Wakil Presiden Bumilangit, menyoroti nilai kerja sama dengan bakat-bakat muda: “Kami sangat senang dapat bermitra dengan PBB dalam upaya ini. Menggunakan pahlawan super kami untuk menginspirasi kaum muda agar berpikir kritis tentang isu-isu global sejalan dengan misi Bumilangit untuk mempromosikan pemberdayaan dan inklusivitas. Kolaborasi ini lebih dari sekadar komik; ini adalah tentang memberikan suara kepada kaum muda untuk membayangkan, terlibat, dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk semua.”
Perayaan Hari PBB ini dirancang untuk lebih dari sekadar acara—ini adalah seruan untuk bertindak bagi komunitas untuk bersatu, belajar, dan berkolaborasi. Peserta terlibat dalam berbagai kegiatan interaktif, seperti “Networking Tarot,” yait mereka berdiskusi tentang pengembangan diri dan karier menggunakan kartu pemicu. Aktivitas “Vision Boards to the UN” memungkinkan peserta untuk mengekspresikan harapan mereka untuk masa depan melalui papan visual kreatif, sementara sesi “Letters to the UN” memberikan cara simbolis bagi peserta untuk menyampaikan pesan mereka pada kertas benih yang bisa ditanam, sebagai simbol keberlanjutan dan pertumbuhan.
Baghasjati Kusuma, Sekretaris Jenderal UNAI, menekankan peran transformatif dari kreativitas: “Acara ini menunjukkan bagaimana kreativitas bisa menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif. Dengan melibatkan kaum muda melalui seni dan dialog, kami membina generasi yang tidak hanya sadar akan tantangan global, tetapi juga siap untuk bertindak.” (afd/*)