PALU, beritapalu | Program bantuan pemulihan pascabencana UNDP di Sulawesi Tengah melalui proyek PETRA berakhir ditandai dengan penyerahan 19 fasilitas yang telah direkonstruksi kepada pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Palu, Senin (24/6/2024).
Ke-19 fasilitas layanan dasar publik itu terdiri dari 4 sekolah di Kota Palu, 7 sekolah di Kabupaten Parigi Moutong, 7 sekolah dan 1 puskesmas di Kabupten Sigi. Di Kota Palu, ke-4 fasilitas itu masing-masing SMPN 14 Palu, SDN 21 Palu, SDN Pengawu, TPA Kawatuna dan RS Anutaputra.
Penyerahannya dengan penandatanganan bersama naskah berita acara serah terima asset (BAST) antara UNDP Indonesia dan BNPB yang selanjutnya diteken pula berita acara serah terima operasional (BASTO) antara BNPB dan Pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu, kabupaten Sigi dan Parigi Moutong.
Pemkot Palu yang diwakili Sekretaris Kota Palu, Irmayanti Pettalolo menyampaikan terimakasih atas dukungan UNDP melalui proyek PETRA yang telah melakukan rekstruksi dan rehabilitasi sejumlah fasilitas layanan dasar public itu.
“Kami mewakili Masyarakat Kota Palu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Jerman melalui KfW, UNDP Indonesia, BNPB dan Bappenas atas dukungan untuk percepatan pemulihan pasca bencana di Kota Palu. Secara khsusus, kami berterima kasih karena fasilitas TPA Kawatuna yang telah dibangun kembali, kami Kota Palu untuk pertama kalinya menerima penghargaan Adipura pada Maret 2024 lalu,” Irmayanti.
Sekkot Irmayanti mengatakan, momentum ini menjadi kebanggan bagi semua yang hadir dan terlibat dan menyaksikan peristiwa yang kelak akan dikenang oleh orang di belakang bahwa setelah lebih dari 5 tahun pascabencana alam di Kota Palu, satu persatu sarana dan prasarana yang dahulunya luluh lantak, sudah bisa kembali terbangun dan berfungsi, bahkan dengan kualitas dan performa yang jauh lebih baik, dari sebelum terjadinya bencana.
“Kami wajib mengenang dan tidak melupakan semua pihak yang telah berjasa membuat Kota Palu hari ini, bisa terbangun dengan jauh lebih baik, sebegaimana yang sering disebutkan sebagai Buid Back Better and Saver. Khususnya untuk UNDP PETRA yang sudah terlibat dari proses perencanaan partisipatif, penataan hingga Pembangunan,” ujar Irmayanti.
PETRA adalah sebuah proyek rekonstruksi UNDP yang didanai oleh Pemerintah Jerman melalui KfW dalam mendukung pemulihan pasca pencana di provinsi Sulawesi Tengah dan NTB. Proyek telah berjalan sejak tahun 2019 yang menyasar 54 fasilitas publik dan infrastruktur masyarakat. Selama masa implementasi, UNDP Indonesia dan partner menyelesaikan proses rekonstruksi di 22 sasaran di provinsi NTB dan 32 sasaran di provinsi Sulawesi Tengah dan menyerahkan kepada pemerintah Indonesia melalui mekanisme BAST antara lain 22 fasilitas di provinsi NTB dan 11 fasilitas di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2022, 2 fasilitas di provinsi Sulawesi Tengah pada 2023 dan yang terakhir 19 fasilitas di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun ini.
“Upaya-upaya pemulihan pasca bencana memerlukan sinergi dan kolaborasi semua pihak. Dan apa yang sudah dilakukan PETRA adalah salah bentuk nyata pentahelix. Selanjutnya setelah BAST dan BASTO ini, pemerintah daerah harus berkomitmen untuk menjada fasilitas-fasilitas yang diserahkan sehingga bisa dimanfaatkan secara baik dalam jangak waktu Panjang,” kata Johny Sumbung, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Fisik, BNPB dalam sambutannya.
“Kami berharap fasilitas-fasilitas yang telah direkonstruksi dan diserahterimakan melalui proyek PETRA di provinsi NTB maupun Sulawesi Tengah hingga saat ini, bisa membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam percepatan pemulihan pasca bencana di NTB dan Sulawei Tengah.” Chistian Usfinit, Team Leader Resilience and Reconstruction Unit UNDP Indonesia. (afd/*)