
BANGGAI, beritapalu | Relawan Orang dan Alam (ROA) Sulteng memberikan pendidikan konservasi kepada anak-anak di wilayah pesisir Talang Batu, Balantak, Banggai, Sulawesi Tengah.
Menurut Irsan, fasilitator lapangan ROW, pendidikan konservasi pesisir itu bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan serta penyadaran tentang pentingnya melindungi spesies terancam punah di wilayah pesisir Balantak yang merupakan salah satu kawasan biogeografis dan mencakup gugusan pulau dan kepulauan di wilayah Indonesia bagian tengah atau dikenal sebagai kawasan Wallacea.
“Memberikan pemahaman kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di pesisir serta melindungi spesies terancam punah sangat baik dan bermanfaat agar kelak mereka lebih memiliki kepedulian dan menjadi bagian dalam upaya perlindungan dan penyelamatan bagi spesies maupun wilayah pesisir,” kata Irsan.
Kegiatan dimulai dengan penyampaian informasi kepada anak-anak tentang ekosistem pesisir, termasuk berbagai spesies yang hidup di wilayah itu. Anak-anak diajak untuk memahami peran ekosistem pesisir dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan kehidupan manusia melalui bermain mengenal spesies menggunakan alat peraga yang merupakan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah.
“Anak-anak kita ajak untuk mengidentifikasi spesies terancam punah di pesisir, seperti penyu, hiu, paus dan berbagai jenis ikan yang terancam punah. Anak-anak diajari cara mengidentifikasi spesies-spesies ini dan mengapa mereka harus dilindungi,” jelasnya.
Belasan anak perempuan dan laki-laki dengan riang gembira belajar bersama di tepi pantai guna mendekatkan diri dengan alam pesisir dan laut untuk mendekatkan anak-anak secara langsung mengenal habitat jenis spesies terancam punah yang kerabkali masih menjadi buruan manusia bahkan terjaring dan terdampar di wilayah pantai.
Sementara itu, Muh. Edward Yusuf, Kepala Bidang Pengelolaan Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan, pendidikan konservasi pesisir ini akan menjadikan anak-anak sebagai agen perubahan yang peduli terhadap lingkungan mereka.
“Diharapkan program pendidikan konservasi pesisir seperti ini dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Sulawesi Tengah dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir yang sangat berharga. Selain itu, kesadaran anak-anak tentang pentingnya melindungi spesies terancam punah di pesisir akan membantu melestarikan warisan alam yang kaya dan berharga bagi generasi mendatang” ujarnya.
Wilayah pesisir pantai Balantak merupakan wilayah yang kerap menjadi tempat pendaratan penyu bahkan paus sperma yang ukuran delapan meter pernah terdampar di pantai itu. (afd/*)