JAKARTA, beritapalu | Facebook berkomitmen membantu meningkatkan kesadaran komunitas untuk mengatasi perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Komtimen itu diwujudkan dengan salah satunya meluncurkan Pusat Informasi Ilmu Iklim.
Facebook memperkenalkan Pusat Informasi Ilmu Iklim, sebuah sarana di platform Facebook yang menghubungkan komunitas dengan sumber daya faktual dan terpercaya kepada lebih dari 200 organisasi dunia dan para ahli di bidang perubahan iklim, sekaligus memberikan orang-orang inspirasi tentang langkah-langkah yang dapat mereka lakukan dalam rutinitas sehari-hari untuk mengatasi persoalan lingkungan.
“Setiap harinya, orang-orang menggunakan Facebook, Instagram, dan WhatsApp untuk membangun interaksi yang bermakna dan membuat dunia lebih dekat. Melalui Pusat Informasi Ilmu Iklim, kami berkomitmen untuk menghubungkan orang dengan informasi yang faktual dari berbagai organisasi dan ahli seperti Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) beserta jaringan globalnya, yaitu UN Environment Programme (UNEP), The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), World Meteorological Organization (WMO), dan The Met Office,” kata Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia dalam rilisnya yang diterima redaksi beritapalu.com.
Melalui Pusat Informasi Ilmu Iklim ini, Facebook akan memberikan informasi terbaru mengenai perubahan iklim berikut fakta-fakta seputar dampaknya terhadap ekosistem bumi dan alam, juga informasi mengenai perubahan suhu rata-rata bumi per tahun. Kami juga memberikan inspirasi kepada komunitas untuk ikut berkontribusi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas polusi.
Selain memberikan edukasi kepada publik tentang perubahan iklim, sejak tahun 2020 lalu, Facebook mencanangkan komitmen untuk mencapai net zero carbon emission atau emisi nol karbon dan 100 persen pemanfaatan energi terbarukan di seluruh ekosistem operasional secara global pada tahun 2030.
“Dalam satu dekade mendatang, visi terhadap pengurangan jejak karbon ini akan dicapai melalui pembuatan desain yang efisien, kerjasama dengan para supplier yang juga memiliki visi sama, dan penerapan teknologi yang dapat menghilangkan polusi karbon,” jelas Ruben.
Upaya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim juga dilakukan melalui kemitraan dengan lebih dari 70 tim pemeriksa fakta pihak ketiga secara global, demi mengurangi penyebaran misinformasi dan berita palsu seputar klaim terkait perubahan iklim.
Seluruh klaim yang telah diperiksa dan dibantah oleh tim pemeriksa fakta, akan dikurangi distribusinya di Kabar Beranda dan postingan ini akan diberi label khusus pada Facebook dan Instagram sehingga orang-orang dapat memahami konten tersebut adalah tidak tepat.
Secara khusus di Indonesia, Facebook berfokus mengajak publik untuk berpartisipasi aktif dalam memilah dan mengolah sampah, agar dapat terurai kembali ke alam dan bahkan menjadi barang yang bernilai ekonomis. Melalui Halaman Facebook Indonesia, Facebook mengajak orang-orang untuk menyimak bincang #PeduliLingkungan bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Bank Sampah Bintang Sejahtera dari Mataram, NTB, yang membahas persoalan sampah dan pengelolaannya di Indonesia.
Menurutnya, perubahan iklim akan dapat ditangani jika komunitas global saling bekerja sama. Facebook katanya mengambil langkah-langkah penting untuk mengurangi emisi dan memberdayakan komunitas dengan informasi yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan sehingga mereka memiliki sarana dan dapat mengambil keputusan yang tepat, serta mampu menciptakan dampak yang positif di komunitasnya.
Peluncuran Pusat Informasi Ilmu Iklim dan bincang #PeduliLingkungan merupakan bagian dari kampanye #Indonesiaku, sebuah kampanye publik yang akan mengangkat berbagai kisah dan inspirasi dari komunitas dan pelaku usaha di Indonesia. Kampanye yang berlangsung selama setahun penuh ini bertujuan untuk membangun semangat kebersamaan, berbagi motivasi yang baik serta menyebarkan dampak positif yang mereka ciptakan dengan memanfaatkan platform Facebook dan keluarga besar aplikasinya. (afd/*)